Don Joao: Berdamai dan Saling Memaafkan itu Manusiawi
Foto: Hardi alias Don Joao
Jailolo, JH – “Orang Lemah tidak pernah bisa memaafkan, karena memberi maaf hanya dapat dilakukan oleh orang yg kuat”. Kata-kata Mahatma Gandhi, tokoh Gerakan Kemerdekaan India tersebut, nampaknya layak disematkan pada sosok Hardi Dano Dasim alias Don Joao, korban pelaku dugaan penganiayaan yang dilakukan Ajudan Bupati Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara (Malut), Brigpol Charles Aniky.
Hardi diketahui telah memberikan maaf kepada Brigpol Charles Aniky, sekaligus telah mencabut laporan Polisi yang dibuatnya, Rabu (17/7).
Jurnalhalmahera.id mendapat kesempatan mewawancarai Hardi dikediamannya di Guaemaadu, Jailolo, Kamis (18/7). Menurut Hardi, saling memaafkan merupakan sesuatu yang manusawi, bukan hal yang luar biasa. Bahkan dirinya mengakui, sebelum Charles alias Cale mengajukan permohonan maaf, dirinya telah memaafkan yang bersangkutan.
“Me baku kase maaf tuh bukang sesuatu yang luar biasa to, itu manusiawi skali. Jadi saya so dari awal, dudu bafikir-bafikir, barang ini tar bae kalo saya simpang hati. Jadi biar dia (Cale) tar minta maaf lagi, saya Insya Allah so kase maaf p dia kamuka. Tapi Alhamdulillah, dia so tiga kali datang di saya p rumah mo minta maaf, tapi tar sempat bakudapa. Nanti kamaring baru tong bakudapa, langsung deng tong dua makang dirumah sama-sama” ujar Hardi.
Ditanya tentang latarbelakang dirinya memberikan maaf, Hardi menuturkan bahwa ia dididik dan dibesarkan oleh lingkungan keluarga yang mengajarkan keutamaan memberikan maaf kepada orang lain.
“Saya memang p agama payah, shalat jarang-jarang, tapi saya sedikit tahu, kalo kase maaf orang tuh Islam suruh. Saya p mama, papa, deng istri me so bilang p saya ulang-ulang supaya kase maaf deng cabu laporan sudah, supaya orang jang susah. Itu sebenarnya yang kase yakin saya untuk cabu laporan,” ucapnya.
Hardi bilang, kemarin dirinya dan Cale bertemu dan bersepakat untuk berdamai dan tidak melanjutkan perkara yang dilaporkannya. Namun, dirinya tetap bersikukuh, akan tetap mengawal masalah minyak tanah yang disampaikannya dalam pertemuan di ruangan Bupati.
“Jadi saya p masalah deng Cale so selesai. Saya prinsipnya tar mau ada najis batin karena marah deng dendam p orang. Tapi saya tetap komitmen, kalo masalah minyak tanah yang saya sampaikan kamaring tuh akang tetap saya kawal deng suarakan. Saya berharap, pemda deng penegak hukum untuk serius deng fokus kase tuntas masalah minyak tanah di Halbar,” desak Hardi mengakhiri.
Untuk diketahui, Ajudan Bupati Halmahera Barat Brigpol Charles Aniky, dilaporkan ke Polres Halmahera Barat oleh Hardi alias Don Joao pada Rabu, tanggal 26 bulan Juni 2024. Brigpol Charles Aniki, diduga melakukan kekerasan terhadap Hardi saat Hearing kelangkaan Minyak tanah di Kantor Bupati Halbar, Senin, 24 Juni 2024 (*).