Stoikisme dan Tantangan Manusia Moderen
Oleh: Agung Putra Azis
(Mahasiswa Pascasarjana Psikologi Science Universitas Ahmad Dahlan).
KOLOM, JH – Perkembangan zaman hari-hari ini telah menimbulkan banyak persoalan. Hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana era disrupsi telah memicu perkembangan teknologi dan merubah perilaku hidup masyarakat secara mendasar. Hal ini juga mengisyaratkan munculnya masalah-masalah baru yang harus ditanggung oleh umat manusia.
Salah satu masalah yang saat ini marak terjadi adalah masalah gangguan kesehatan mental pada manusia. Hal ini menjadi tanggungjawab bersama untuk mengatasi problematika yang sedang hangat terjadi.
Gangguan kesehatan mental merupakan hal yang harus dipahami secara mendasar bagi manusia. Bahkan gangguan kesehatan mental yang terjadi, bukan dikarenakan lingkungan sosial melainkan juga media sosial. Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi perilaku manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Banyak sekali permasalahan-permasalahan dalam pengunaan media sosial yang kini merugikan orang lain. Karena minimnya pengetahuan yang mengakibatkan krisis moral.
Pada kenyataanya dengan kemajuan perkembangan zaman serta diikuti dengan kemajuan ilmu pengetahuan, sebenarnya harus dapat mereduksi tindakan-tindakan yang bias dalam menjalannkan kehidupan. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa kemajuan zaman dan ilmu pengetahuan kini semakin banyak problematika yang tidak seseuai koridor ilmu pengetahuan untuk mengidentifikasi mana perilaku yang benar dan salah. Hal ini menjadi keterbalikan sehingga menimbulkan krisis moral yang tiada habisnya terjadi.
Adapun pengunaan-pengunaan akun palsu sebagai bentuk kebebasan dalam mengomentari kehidupan seseorang sebagai bentuk candaan, bullying, hoax dll. Padahal telah kita ketahui bahwa setiap orang pastinya memiliki mental yang berbeda-beda dalam menghadapi setiap masalah, baik secara personal maupun sosial.
Menurut World Health Organization (WHO, 2022) Kesehatan mental adalah keadaan dimana seseorang mampu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan hidup yang normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberi kontribusi terhadap lingkunganya. Dalam pengunaan sosial media banyak sekali masalah yang diperhadapkan secara personal. Ketika seseorang tidak mampu memahami dirinya dalam pengunaan sosial media, akan sangat berdampak buruk bagi dirinya sendiri.
Gangguan-gangguan kesehatan mental kini terjadi antara satu individu dengan individu yang lain, satu kelompok dengan kelompok yang lain. Ketakutan-ketakutan yang terjadi dalam dunia modern bukan lagi ketakutan terhadap hal-hal yang sakral. Tetapi, ketakutan-ketakutan karena dampak dari kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang salah dalam mengimplementasikan.
Permasalahan-permasalahan ini sangat mudah diatasi jika manusia memiliki konsep diri. Karena setiap permasalahan yang datang dari dunia luar, tidak dapat untuk kita kendalikan. Sebab yang bisa kita kendalikan adalah diri kita sendiri. Dalam pandangan filsafat stoikisme bahwa yang membuat manusia menderita adalah pikiran kita sendiri. Mengapa? Karena setiap masalah yang datang tergantung dari prespektif kita dalam memandang sebuah masalah. Karena yang membuat manusia menderita yakni pikiranya. Seperti ungkapan Seneca bahwa manusia lebih sering menderita dalam imajinasinya, daripada dalam dunia realita.
Filsafat stoikisme kini menjadi alternatif dalam menjalani kehidupan di dunia nyata maupun dunia maya. Karena filsafat stoikisme lebih menekankan pada perilaku manusia sebagai bentuk pengelolahan diri dengan baik untuk memperoleh kebahagiaan. Dalam hal ini ada tiga prinsip pandangan stoikisme yang harus dipegang manusia modern untuk menjalankan kehidupan di dunia.
Pertama bahwa dalam pandangan aliran stoikisme kini lebih menekankan manusia untuk mengatur emosinya dalam menghadapi persitiwa-peristiwa yang diluar kontrol diri. Kedua yakni proses perenungan perilaku dan tindakan manusia sebagai bentuk refleksi. Ketiga pentingnya empati antara sesama dalam menjalankan aktivitas sebagai manusia.
Jika berbicara seputaran permasalahan dunia modern, filsafat menjadi tombak utama yang perlu dipahami secara fundamental. Karena filsafat membuat seseorang menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi setiap permasalahan. Filsafat kini mulai bertebaran dalam buku-buku dengan tulisan yang indah dan sederhana, agar dapat dipahami dengan mudah oleh masyarakat modern hari-hari ini.
Tetapi masih banyak sekali konstruksi manusia modern dalam memahami filsafat, kini terlalu dangkal, karena menggangap filsafat adalah suatu ilmu yang mengatarkan manusia pada kesesatan. Padahal jelas bahwa filsafat berkontribusi besar dalam menyikapi setiap problematika yang ada dalam dunia nyata. filsafat juga merupakan induk dari semua ilmu pengetahuan.
Tantangan zaman kini menjadi satu-satunya trobosan yang harus dihadapi oleh manusia modern. Minimnya literasi manusia modern sehingga membuat penjara bagi dirinya sendiri. Terbelengunya diri dikarenakan sempitnya pengetahuan dalam menyelesaikan setiap persoalan yang ada di dunia.
Perbincangan terkait perkembangan teknologi kali ini menjadi masalah utama, walaupun banyak yang mengurung diri dalam rumah. Kehidupan sosial bukan lagi terjadi dalam dunia nyata, melainkan juga dalam dunia maya yang dapat mempengaruhi kesehatan mental manusia. Kehidupan manusia memiliki tujuan untuk memperoleh kebahagiaan seutuhnya. Dengan itu untuk mendapatkan kebahagiaan manusia harus memahami dirinya secara utuh. Karena kebahagiaan sendiri tidak ada diluar diri manusia, kebahagiaan ada dalam diri manusia, ketika manusia dapat memahami dirinya.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia harus lebih berhati-hati dalam mengunakan sosial media, agar tidak terdistraksi dalam hal-hal yang negatif. Stoikisme mengajarkan bahwa hidup itu panjang, jika kita tahu cara mengunakanya atau menjalani kehidupan di dunia. Sebetulnya dunia ini sangat sederhana, jika kita dapat memahami diri kita yang sebenarnya.