Soal Pemadaman Listrik Bergilir dan Air Macet, PB FORMMALUT- JABODETABEK Harap Masyarakat Halbar Tak Salah Pilih Pemimpin
JAILOLO, JH- Menjelang Pilkada Halmahera Barat pada 27 November 2024, isu pemadaman listrik dan gangguan aliran air yang berulang terus membayangi kehidupan masyarakat, khususnya di wilayah Jailolo. Vinot, Kepala Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) Pengurus Besar Forum Mahasiswa Maluku Utara (PB FORMMALUT-JABODETABEK), menilai bahwa kondisi ini tidak terlepas dari ketimpangan pembangunan dan kurangnya visi jangka panjang pemerintah daerah dalam penyediaan infrastruktur dasar.
“Kegagalan infrastruktur ini tidak hanya mencerminkan lemahnya tata kelola, tetapi juga ketidakpedulian pemerintah terhadap kebutuhan esensial masyarakat,” ujar Vinot. Ia menekankan bahwa infrastruktur seperti listrik dan air merupakan hak dasar yang harus dijamin oleh negara, dan kegagalan ini menunjukkan adanya ketidakadilan struktural.
Vinot menambahkan bahwa efek dari pemadaman listrik dan gangguan air lebih luas dari yang diperkirakan, berdampak pada kesehatan masyarakat, produktivitas ekonomi, dan kelestarian lingkungan.
“Pemadaman listrik meningkatkan ketergantungan pada generator yang memicu polusi udara, sementara gangguan air berdampak pada sanitasi yang buruk, berisiko memperburuk masalah kesehatan publik,” Jelasnya.
Dalam momentum Pilkada yang semakin dekat, Vinot mengingatkan bahwa masyarakat harus lebih cermat dalam memilih pemimpin.
“Pilkada 27 November harus menjadi momen refleksi bagi masyarakat Halmahera Barat untuk memilih pemimpin yang tidak hanya fokus pada janji-janji politik, tetapi yang mampu mengimplementasikan kebijakan berbasis data dan solusi jangka panjang,”ujarnya.
Vinot yang juga sebagai Pengurus Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) ini juga menekankan tentang pentingnya perencanaan yang komprehensif untuk mengatasi akar permasalahan, bukan hanya sekadar solusi sementara yang bersifat pragmatis.
Vinot juga menyerukan keterlibatan masyarakat dalam pengawasan pembangunan infrastruktur, menekankan bahwa partisipasi publik adalah kunci keberhasilan proyek-proyek yang berkelanjutan.
“Masyarakat harus memastikan bahwa kebijakan yang diambil oleh pemimpin terpilih nantinya benar-benar mencerminkan kebutuhan nyata mereka,” tegasnya.
Dengan Pilkada yang tinggal sebulan lagi, Vinot berharap isu krisis infrastruktur ini menjadi salah satu perhatian utama dalam kampanye dan kebijakan calon pemimpin, karena infrastruktur yang kuat adalah fondasi bagi kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.