Inovasi Baru, HMPS-MKS IAIN TERNATE Gelar Dialog Keuangan Syari’ah Pada Event VIFM 2024
TERNATE, JH- Himpunan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Management Keuangan Syariah (MKS) IAIN TERNATE gelar Bacarita Keuangan Syariah pada Event Vibraint Islamic Financial Management (VIFM) 2024.
Kegiatan dialog yang bertajuk Bacarita Keuangan Syariah (Bakesya) ini dihadiri oleh sejumlah Mahasiswa dan pengunjung di ikon wisata kebudayaan Benteng Orange, Kota Ternate.
Dalam dialog tersebut, panitia pelaksana menghadirkan Erlangga Febriano (Deputi Kepala Perwakilan Pegadaian Syariah), Abdulrachman Evran Tubagus (Pemimpin Cabang Pegadaian Syariah Cabang Ternate) dan Akbar Sulaiman (Branch Manager Bank Muamalat Cabang Ternate).
Saat disambangi awak media disela-sela acara, Akbar Sulaiman, Branch Manager Bank Muamalat Cabang Ternate mengatakan, pengelolaan anggaran daerah yang dikelola oleh Pemerintah harusnya sudah berbasis digitalisasi sehingga sangat gampang untuk diaudit.
“Ketika sudah berbasis digitalisasi maka sudah gampang diaudit, nah tapi kalau pemerintah di daerah ini belum menggunakan sistem digitalisasi maka masih ada kebocoran-kebocoran terutama dari sektor pendapatan daerah sendiri.” Katanya.
“Kita tahu di daerah ini ada beberapa kontribusi penyumbang pendapatan daerah misalkan, tapi selama ini belum difasilitasi dengan sistem digitalisasi. Sehingga pandangan saya, pemerintahan harusnya mempercepat perubahan pengelolaan anggaran berbasis digitalisasi.” Tambahnya.
Saat dimintai komentarnya terkait pengelolaan anggaran terhadap investasi pertambangan di Maluku Utara, dirinya menuturkan, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara saat ini belum merata disemua sektor.
“Tapi harus bersyukur bahwa potensi Pemerintah mendapatkan PAD dari Pertambangan. Nah cuman, karena yang mengelola tambang ini masih asing maka dananya keluar itu.” Tuturnya.
Eks dosen IAIN Ambon ini berharap, Mahasiswa di Maluku Utara harus melaksanakan nilai kreatifitas melalui event-event yang notabene meningkatkan pemahaman, ketrampilan serta mendapatkan fakta-fakta kondisi keuangan lembaga yang ada
“Mahasiswa harus memanfaatkan momentumnya selama dia masih kuliah, melakukan kegiatan-kegiatan serupa seperti ini supaya mereka punya eksperimen, satu, pengalaman mengelola kegiatan. Yang kedua, mereka ada tambahan insert-insert dari pemateri misalkan, jadi mereka tidak hanya terpaku pada teori-teori dibangku kuliah.” Tandasnya. Gus (*red)