Diprotes Panitia MTQ Halbar, Karo Kesra Malut Lepas Tangan
Fadly Muhamad, Plt Karo Kesra Provinsi Maluku Utara.
TERNATE, JH – Panitia Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) mengeluhkan ketidaktersediaan tenaga medis dan Obat-obatan di lokasi kegiatan MTQ tingkat provinsi yang diselenggarakan di Asrama Haji, Kelurahan Ngade, Kota Ternate.
Hal ini disampaikan langsung oleh salah satu panitia MTQ Halbar, yang juga sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Halbar, Iksan Dagasuly di lokasi kegiatan.
Saat dikonfirmasi Iksan mengatakan, kegiatan MTQ tingkat provinsi merupakan kegiatan yang besar karena menghadirkan peserta dari dari 10 kabupaten kota di Maluku Utara.
“Kegiatan ini kegiatan besar, karena turut melibatkan peserta dari 10 kabupaten kota beserta pelatih dan Official,” sebut Kabag Kesra Halbar pada Minggu 23 Juni 2024 di lokasi kegiatan.
Namun, Iksan turut menyayangkan terkait tidak adanya tenaga medis yang hadir untuk rutin mengawasi kesehatan peserta di lokasi kegiatan MTQ tingkat provinsi tersebut.
“Sungguh disayangkan, kegiatan yang begitu besar kok setingkat tenaga medis tidak ada, lalu bagaimana dengan keadaan kesehatan peserta?” tanya Iksan dengan nada kesal.
Menurut Iksan, keberadaan tenaga medis dalam kegiatan seperti ini tergolong sangat penting. Menurutnya kehadiran tenaga medis diperlukan untuk melakukan chek up kesehatan peserta, serta untuk mengetahui kondisi terkini dari kesehatan peserta sebelum tampil.
Iksan mengaku imbas dari ketiadaan tenaga medis dan obat-obatan membuat pihaknya harus mengambil langka untuk membeli obat di apotek terdekat.
“Memang disini tempat penjualan obat dekat, tetapi kesediaan tenaga medis dan obat di lokasi harus ada agar terus pantau kondisi peserta, miris juga panitia seperti ini,” tegasnya.
Iksan juga mengaku selain mengambil langkah antisipasi, pihaknya juga telah menginformasikan ke Karo Kesra Provinsi, yakni Fadly Muhammad melalui pesan grup via WhatsApp, namun menurut Iksan sampai saat ini keluhan tersebut tidak direspon oleh yang bersangkutan.
“Kita sudah menginformasikan terkait hal ini tapi sampai sekarang belum ada respon dari Karo Kesra Provinsi.”
Sementara itu berdasarkan pantauan media di lapangan, salah satu pelatih dan beberapa peserta MTQ dari Halbar tengah jatuh sakit, saat dikonfirmasi gejala sakit yang dialami bervariasi, diantaranya.
Pelatih pengajian yang mengalami demam dan flu batuk, sedangkan peserta MTQ mengalamii sakit perut, radang tenggorokan, batuk, serta demam.
Terpisah, Plt Karo Kesra Provinsi Maluku Utara Fadly Muhamad ketika dikonfirmasi Wartawan melalui pesan aplikasi WhatsApp mengaku, ketersediaan tenaga Medis dan obat-obatan tidak disediakan oleh pihaknya karena dalam kesepakatan bersama panitia sebelumnya yaitu Kota Tidore tidak membicarakan hal itu.
“MoU itu terjadi pembagian tugas, jadi ketika ambil alih dari panitia Tidore tidak ada kesepakatan tanggung jawab tenaga medis, karena ini tidak dituangkan dalam perjanjian, jadi Provinisi hanya menangani terkait dengan penyelenggaraan saja,” ungkapnya.
Fadly juga menambahkan, kegiatan MTQ maupun STQ adalah kegiatan kabupaten kota dengan provinsi.
“Jadi MTQ dan STQ itu kegiatan kabupaten kota dengan Provinsi biasa nya bgtu, satu tahun sebelum kegiatan itu mulai biasa di SKkan tuan rumah. Jadi kemarin tuan rumah itu Kota Tidore, dengan keterbatasan anggaran Kota Tidore belum bersedia untuk menjadi tuan rumah,” Jelas Fadly.
Ia mengatakan, setiap panitia penyelenggara pastinya ada sharing anggaran dan tim kerja, namun Fadly mengaku bahwa Kota Tidore menolak karena ketidaktersediaan anggaran.
“Lalu kami ambil alih sesuai arahan Gubernur dan melihat berbagai konsekuensi anggaran.”
Fadly juga menjelaskan bahwa yang menjadi tanggungjawab provinsi adalah ketika nantinya Kafilah peserta yang menang yang. Akan dikirimkan untuk bertanding di Event Nasional di Kalimantan.
“Provinsi ini ketika nanti bertanding di Event Nasional di Kalimantan. Kafilah peserta yang menang itu sekitar 50-60 orang itu yang kami tanggung jawab,” akunya
Ia menambahkan, sebagai Penyelenggara kegiatan selama ajang MTQ, pihaknya hanya bertanggungjawab terkait penyelenggara dalam pertandingan, sementara perihal Kafilah menjadi tanggungjawab kabupaten kota masing-masing.
“Saya ambil contoh di Haltim, Tenaga medis yang pernah masuk dalam kegiatan itu tanggung jawabnya kabupaten, sebab tenaga medis bukan provinsi punya area,” Pungkasnya.